Senin, 11 Maret 2013

Bongkar Kenangan Masa Kecil di Lintang

Selalu ada cerita masa kecil yang akan selalu dikenang, begitu juga dengan saya yang menghabiskan masa kecilnya di pelosok salah satu desa kecil di Lintang Empat Lawang.

Pada tahun 2013 ini, genap 10 tahun yang lalu, saya meninggalkan desaku, Desa Gunung Meraksa baru (keren ya namanya, tapi aslinya tidak ada gunungnya lo..), sejak lulus SMA N 1 Pendopo, untuk kuliah di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.
Desa yang telah aku tinggali sejak 19 tahun, dan meskipun jarak antara Lampung dengan Sumsel berdekatan tapi tidak setiap saat aku bisa pulang ke dusun, apalagi dengan kondisi sekarang yang terbentur dengan rutinitas kerja serta keluarga, dalam usiaku yang menginjak 28 tahun sekarang, semua kenangan masa kecil di desa itu serasa terus memanggilku kembali pulang ke dusun, kampung halaman rumahku.

Mengenang masa kecil itu memang begitu Indah, itu adalah masa-masa tanpa dosa. hahaha..
postingan kali ini saya coba buka sedikit cerita tentang memori waktu masa kecil dulu, dan saya yakin kalian juga perna mengalaminya dengan cerita yang berbeda-beda.
Apa kalian masih Ingat masa- masa waktu di SD
- Pulang Sekolah sepatu di copot dan di kalungkan di leher trus  nyempetin nyuri rambutan di belakang sekolah .
- Perna Kabur dari sekolah gara-gara ada pemeriksaan gigi dan Imunisasi, besok paginya nyesel setelah tau  temen-temen dapat hadian permen abis di imunisasi.
- Mandi di bendungan Irigasi sawah (seterdam ayek sereng agung), lokasi tempuh hampir 4 kilo, tapi heran juga dulu waktu kecil perasaan tidak ada capeknya.


- Perna juga berapa kali kelelep (tenggelam) di sungai lintang, tapi tetap aja ketagihan.
- Perna di masukin ke dalam karung ama Endong (Ibu) gara-gara nyuri pisang tetangga.
- Ngaji dulu paling bebal (dungu), hampir satu tahun pelajaran tidak pindah-pindah dari bacaan Mahadam (sejenis iqro), tapi alhamdulillah akhirnya bisa ngaji belajar dengan bapak sendiri pake Iqro.
- Kalo soal maenan saya dulu waktu kecil paling jago buat mainan dari buat layang-layang, mobilan dari pohon kapuk, mobilan dari sendal bekas, pistol dari bambu, Perahu yang di rakit dari gabus dan masih banyak lagi, di tahun 90'an, mainan anak-anak yang di jual belum mendominasi, lagian anak-anak dulu lebih kreatif di banding anak-anak sekarang.

- Waktu SD juga sudah perna Jatuh Cinta lo, kalo gk salah waktu itu kelas lima SD, suka dengan teman satu kelas, rasanya gimana gitu, lebih indah dari jatuh cinta setela dewasa.. hahaha..
- Liburan bulan Puasa di habiskan mancing di sawah, mancingnya di kolam ikan yang lagi gk ada empunya.(itu puasa apdol gk ya..)
- Waktu tarawe, lebih banyak di luar masjid, yang di kerjain ngumpetin sendal temen, mukul bedug, ngidupin mercon (petasan), ampe godain anak-anak cewek yang lagi tarawe. (bener-bener badung waktu itu)
- Perna hampir mati berapa kali akibat jatuh dari pohon, tapi tidak perna kapok.
- Mandi di Tebat pakai Rakit bambu, waahh ini nie yang paling seru.

Dan masih banyak lagi, tapi untuk kali ini saya rangkaikan dulu cerita- cerita itu, berlanjut di postingan  berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar