Senin, 24 Juni 2013

Hampir 50% Remaja di Empat Lawang Putus Sekolah



TEBING TINGGI – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Empat Lawang, sebanyak 46,72 persen remaja usia produktif (16-18 tahun) putus sekolah dan nikah dini “Artinya hampir 50 persen anak-anak usia remaja tidak bersekolah.  Nah mengenai faktor apa kita tidak melakukan pendataanya, silakan konfirmasikan ke Disdik saja,” ujar Kasi Sosial (BPS), Joni Tupandegar, kemarin. 
Diuraikannya, persentase tersebut berasal dari survei BPS periode 2008 hingga 2011 dengan memakai   metode survei sangkatan kerja nasional (sakernas) dan survei sosial ekonomi nasional (Susenas).
“Kita menggunakan metode yang diambil tiap triwulan satu kali, jadi datanya update terus,”katanya.
Saat ditanyai mengenai keabsahan data tersebut, Joni mengatakan memang ada kemungkinan margin eror tetapi tetap pihaknya menggunakan standarisasi nasional.
” Kita menggunakan kedua metode tadi dengan rata-rata tingkat marginnya sekitar 0,5 persen,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) H. Akisropi melalui Kabid Pendidikan Menengah (Kadikmen), Regi Subono menegaskan, banyaknya anak usia remaja putus sekolah tersebut diakibatkan beberapa faktor seperti pernikahan dini, ekonomi dan keinginan anak itu sendiri.
Menyikapi hal itu, Disdik membuka selebar lebarnya bagi siswa yang berkeinginan untuk sekolah. Ini dibuktikan dengan adanya program sekolah gratis dan pembangunan  SMA di setiap kecamatan. “Tetapi kami tidak bisa memaksa mereka untuk sekolah,” ucapnya.
Dia mengimbau  masyarakat  umumnya dan  orang tua khususnya, untuk  membimbing anaknya  melanjutkan kejenjang SMA. “Karena untuk saat ini tidak ada alasan untuk tidak bisa mengenyam bangku sekolah bagi siapapun, walaupun demikian tergantung dengan anak itu sendiri kalau memang tidak mempunyai keinginan, otomatis kita tidak bisa memaksannya.” tandasnya.
(crl)

Sumber :  Sumatra Ekspres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar