Jumat, 22 November 2013

Jadi Orang Dewasa Itu Enak, Tapi Susah Tuk Di jalani.

Halo kepada kamu sekalian yang lagi baca (nie curhatan lo ceritanya). oke sedang duduk atau pun berdiri, saya tidak peduli. sedang telentang atau dalam posisi kayang, saya juga tidak melarang. Kamu yah, kamu, yang penting kamu nyaman dan sedang dalam posisi yang konvensional,  setidaknya menurut kamu.

Tararam. saya lagi senang mendengar koleksi instrumen dari Yiruma yang menjadi obat manjur kalo otak mulai tidak waras, entahlah saya kurang begitu ingat kapan saya mulai menyukai music-music instrument ini, tapi yang jelas dulu saya lebih menyukai lagunya Joshua yang judulnya ngobok-ngobok aer gitu, ketimbang music-music penendang tidur ibu hamil ini.

sekali lagi bukan karena paksaan, tapi saya sedang binggung, sangat binggung, sangat sangat binggung sehingga saya kecanduan mendengarkan music-music ini untuk  meluruskan kembali posisi duduk saya ketika saya kerja dan merilekskan kembali urat-urat sadar saya...  lebay... 

menurut saya. iya, ini menurut saya lo,, kebinggungan saya ini timbul setelah saya mengalami apa yang saya sebut dengan pendewasaan...  jreng-jreng,,  (baru sadar lo kalo bentar lagi mo punya anak)

Benar lo, untuk menjadi dewasa itu tidak mudah, saya harus banyak mengontrol emosi. Menjadi dewasa juga harus bersikap lebih bijak, penuh dengan tanggung jawab tetapi juga harus tetap realistis.
menjadi dewasa itu benar-benar perjuangan. mungkin sebagian dari kita perlu berdamai dengan kondisi dari dalam diri sendiri ataupun lingkungan, apa yang terjadi harus di hadapi, itu yang namanya dewasa, bukan lari dan mempercayai bahwa masalah akan terselesaikan dengan sendirinya tanpa ada perbuatan yang kita lakukan.
Kadang saya sendiri sering berputus asa dengan apa yang terjadi saat ini. apa yang harus di lakukan untuk menuntut saya menerima tahap kedewasaan saya. " lebih dewasalah maksudnya"
tetapi dengan santai & mengalir dengan lancarnya, serta bersikap dewasa sewajarnya? menurut versi saya, entahlah...

umur saya sekarang 28 tahun,,sudah mau tua, sudah mau renta, sudah mau mati dan ditelan bumi
tapi saya masih belum bisa menerima dengan ikhlas lingkup kehidupan orang dewasa.
saya terkadang suka  menoleh kebelakang, bukan, bukan dengan cara memutar sendi leher 100 derajat kesamping, "Oh itu saya masih umur 5 tahun, masih main mobil-mobilan", "Oh ini saya umur 19 tahun, masih main layang-layangan". dan sekarang saya sudah dewasa, sudah puas pacaran dan punya istri sekarang sebentar lagi saya mo punya baby..  tapi kenapa pusing begini ya.. why...?  Kenapa kamu tidak jawab sih?
Oh mungkin kamu menjawab, tapi saya tidak dengar. Maaf kalau saya tidak mau dengar kata-kata kamu, saya ini masih belum dewasa.Ya, karena begitulah tabiat saya, tabiat orang dewasa yang menolak untuk dewasa.

Kenapa kamu tidak suruh saya jadi dewasa sih? Oh mungkin kamu sudah suruh, tapi saya menundanya
Ya, karena begitulah tabiat saya, tabiat orang yang belum dewasa, Menunda-nunda apa yang seharusnya dilakukan.
 Kamu pasti bingung,,hehehehe,,  "Janganlah engkau bingung, ragu dan bimbang anakku,," saya juga lebih binggung.
Maksud saya begini. saya sudah jadi dewasa, tetapi saya pengen kedamaian seperti masa kecil dulu, plog seperti abis ngebuang ingus filek. Menjadi dewasa dan tidak harus  mengalami banyak masalah, meskipun kata orang, banyak masalah itu membuat kamu tegar dan makin dewasa.

Saya tidak sedang menunggu apa-apa atau siapa-siapa, yang dapat memberikan pencerahan agar saya benar-benar sempurna di tahap dewasa ini, menjadi bijak, menjadi bisa lebih menerima kenyataan. Untuk kemudian ikhlas dan menikmatinya tanpa melirik lagi masa kanak-kanak dulu, ketika saya masih berhati yang tulus, masih lebih banyak tertawa. Yaaa... hidup itu sebuah siklus yang keras. Life is rock and roll, hidup itu keras seperti batu... 

2 komentar:

  1. hahaha, ko sama sih bang, saya juga rasanya pengen balik lagi ke masa remaja. jadi orang dewasa itu beraatt, kompleks... tapi mau gimana lagi, the show must go on, ciailah...haha.. let it flow:D

    wah yang mau jadi ayah, pasti deg-degan yah? hehehe :D

    BalasHapus
  2. Rasanya komplit, deg-degan iya, seneng iya, pusing juga iya... hahaha,, kamu juga suatu saat mungkin ngalami fase itu juga lo Han... :D

    BalasHapus