Selasa, 29 Agustus 2017

Memperkenalkan Cita Rasa Kopi Robusta Empat Lawang

Rasa-rasanya tak akan pernah asyik jika bertandang & mengobrol maupun bertamu tanpa di suguhi segelas kopi hangat.
Kita semua pasti sudah sangat akrab dengan kopi meski bukan penikmat kopi sekalipun. Di Indonesia sendiri banyak jenis dan karakter kopi yang ada, mulai dari Aceh sampai Papua. Hal itu pula yang menjadikan Indonesia sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di dunia.

Kali ini saya mencoba bercerita tentang salah satu kopi yang berasal dari daerah kita tercinta Empat Lawang, Sumatera Selatan. Kopi ini adalah Kopi berjenis robusta yang memiliki aroma wangi  dan rasanya yang gurih meninggalkan kesan tersendiri bagi penikmatnya. meski tidak setenar kopi Robusta Basemah ataupun Kopi Robusta Lampung. tetapi perlu di ketahui bahwa mayoritas petani yang ada di Empat Lawang adalah Petani Kopi, dan hasil kopi Empat Lawang dari zaman dulu telah mengisi pangsa pasar kopi Indonesia.
Bahkan Empat Lawang menjadikan kopi sebagai ikon daerahnya.Tidak lengkap rasanya,jika datang ke Empatlawang tanpa menikmati secangkir kopi atau tidak membawa oleh-oleh kopi sebagai produk perkebunan andalan daerah tersebut.
Mayoritas Kopi Empat Lawang adalah jenis Robusta yang tumbuh di dataran tinggi di sekitar pegunungan & perbukitan.  adapun ciri khas Kopi Robusta adalah   rasanya yang lebih menyerupai cokelat. Bau yang dihasilkan juga manis. Tekstur dari kopi ini cenderung kasar dan memiliki warna yang bervariasi. Mungkin Anda perlu juga mengetahui ciri-ciri dari pohon Robusta. Pohon Robusta lebih rentan diserang serangga. Ini bahkan tumbuh pada daratan rendah yaitu sekitar 700 m dpl. Jumlah biji kopi yang dihasilkan juga lebih tinggi. Untuk proses berbunga, diperlukan waktu hingga 10 bulan yang nantinya menjadi buah. Jenis kopi ini berbuah pada suhu udara yang lebih hangat.
Rasa dari kopi Robusta, ini cenderung memiliki variasi rasa yang netral. Terkadang ini juga memiliki rasa atau aroma seperti gandung. Sebelum disangrai, biji kopi ini memiliki aroma kacang-kacangan. Yang disayangkan, amat jarang untuk menemukan robusta berkualitas tinggi dipasaran sana. Faktanya, harga biji kopi Arabica lebih tinggi bila dibandingkan dengan Kopi Robusta.
Kini untuk lebih mengenalkan kopi Empat Lawang, Pemerintah Kabupaten Empat lawang melakukan berbagai upaya mulai dari edukasi pada petani sampai peningkatan kualitas dalam prosesnya juga pemasaran. 

Seperti contoh pada bulai April 2017 kemarin Empat Lawang mengirimkan kadernya untuk mengikuti pelatihan "Uji Cita Rasa  Kopi" yang di adakan di Jember. hal ini di harapkan agar kelak dapat memberikan ilmu yang dapat di terapkan di masyarakat Empat Lawang sekaligus memperkenalkan kopi Empat Lawang di kanca Nasional.






Empatlawang yang memiliki tupografi daerah perbukitan,dikenal sebagai daerah sentra penghasil kopi di Sumsel.Dari 8 kecamatan,7 kecamatan di antaranya mengandalkan kopi sebagai produk andalan pertanian. Luasan perkebunan kopi di kabupaten dengan slogan Saling Keruani Sangi Kerawati tersebut mencapai 60.398 hektar lebih.
Saat ini perkebunan kopi di Empatlawang masih merupakan perkebunan rakyat dan menjadi mata pencarian utama.Tidak kurang dari 37.554 kepala keluarga (KK) di Empatlawang berprofesi sebagai petani kopi.Itulah menjadi salah satu alasan pemerintah setempat menjadikan kopi sebagai ikon daerah.Sehingga timbul istilah,belum merasa ke Empatlawang jika belum menikmati secangkir kopi dan membawa oleh-oleh kopi dari Empatlawang. 

Meskipun saat ini kopi asal Empatlawang belum dijual dengan kemasan khusus dan dipasarkan secara nasional,namun kekhasan kopi Empatlawang sudah mulai dikenal. “Untuk hasil perkebunan andalan,kopi masih menduduki peringkat pertama hasil perkebunan di Empatlawang dibanding jenis tanaman perkebunan lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar