Selasa, 21 Mei 2013

Buah Hasil Hutan Di Lintang Empat Lawang

Pulang kampung di kala musim buah adalah sebuah anugerah yang tiada tara. Apalagi jika kita bersedia untuk masuk hutan. Kita akan dimanjakan oleh alam dengan berbagai macam buah yang tak bisa kita dapatkan di pasar, apalagi di supermarket.

Ada banyak jenis buah yang aneh dan sungguh sensasional, baik dari segi bentuk dan rasa. Buah-buah tersebut bahkan hanya dikenal oleh beberapa kampung saja. Berikut adalah beberapa saja yang saya bawakan sebagai oleh-oleh untuk anda dari wilayah hutan Lintang Empat lawang Kabupaten Empat Lawang. 

1. Tupak 


Buah Tupak ini kemungkinan masih dekat dengan keluarga duku, dilihat dari bentuk buah & isi yang mempunyai kesamaan, buah ini ada dua jenis, pertama dengan isi daging bewarna merah dan bewarna putih, rasanya juga ada yang asem dan ada juga yang manis. buah ini tumbuh baik di hutan-hutan dan perkebunan warga, meskipun buah ini tidak perna di tanam atau di budidayakan secara khusus oleh masyarakat.

2. Sali


Nah.. buah yang satu ini merupakan buah favorit ku sewaktu kecil, bentuknya yang merah menggoda dan rasanya yang manis memang cukup memancing niat seorang anak kecil buat mencurinya dari kebun tetangga. hahaha...

3. Kemang 


Di daerah lain buah kemang ini sering disebut dengan nama buah Binjai, buah ini sudah hampir jarang di temui, di karenakan kurang tertariknya masyarakat untuk membudidayakannya, rasa buah ini unik, manis sedikit asam dan sepat..  kebiasaan masyarakat daerah lintang  menjadikan buah ini sebagai buah sayur.

4. Bernai



Untuk buah ini sudah sangat susah buat bisa mencicipinya lagi, buah dengan betuk bulat-bulat kecil bergerombol ini biasanya hanya tumbuh di hutan, rasanya yang belum terlalu matang (warna merah) sangat asam sedangkan yang sudah benar-benar matang (warna hitam) rasanya manis. buah ini biasanya di nikmati dengan di cara di rujak, cara membuat rujaknya juga unik, buah ini di masukkan kedalam bambu yang di potong dan ditinggalkan ruasnya, kemudian di tumbuk menggunakan kayu, bumbuhnya cukup di kasih sedikit garam dan gula.. rasanya...?? sulit di jelaskan..


5. Pelsi

Menurut ku buah ini masih keluarga dekat dengan duku, lihat saja bentuknya, isi buahnya bewarna merah, hanya saja rasanya yang masih kalah dengan duku membuat buah ini dikucilkan masyarakat.

6. Rambai

Buah rambai ini merupakan adik dari buah pelsi, sama dengan cerita  bawang merah dan bawang putih, buah pelsi berwarna merah sedangkan rambai bewarna putih.. 
Musim buah Rambai ini setahun sekali ini. Buah rambai berasa manis-manis masam, dengan buah yang berisi 2-4 juring. Buah ini hampir mirip dengan langsat / Duku, yang membedakanya Rambai menyebar dari Indomalesia ke arah Pasifik Barat. Biasanya kemunculan buah rambai ini merupakan tanda bahwa musim buah akan segera berakhir.


7. Macang

Keluarga dekat mangga ini untuk beberapa dekade ke depan mungkin anak cucu juga tak akan bisa menikmatinya lagi, bentuk biji yang besar dan serabut biji yang banyak dan rasa yang  asam membuat buah ini kurang di minati masyarakat untuk di budidayakan.


8.  Matoa/ Pedara

Buah matoa masih family dengan buah lengkeng, tapi rasanya jauh bedah dengan lengkeng, manis tapi kurang berair seperti buah lengkeng.








9. Jambu Bol


Jambu bol memang banyak di budidayakan di perkebunan maupun perkarangan rumah, tetapi seiring dengan waktu jambu bol mulai kalah pamor dengan buah-buah yang lain. 



10. Buah Rotan

 Bentunya unik, bulat dengan sisik-sisik keras, rasanya juga unik, asem gk ketulungan...

11. Kepayang

Untuk buah yang satu ini saya sarankan jangan perna mencoba untuk mencicipinya, menurut cerita masyarakat babi hutan saja bisa teler kalo makan buah ini, buah kepayang bisanya di olah oleh mayarakat sebagai bumbu bahan makanan.

12. Getapan


Ini buah kalau di perhatikan dengan seksama kita pasti setuju bahwa buah ini masih dekat dengan keluarga buah tin, memang buah ini jarang dimakan, ada jenis pohon getapan yang sering tumbuh di pinggiran sungai buahnya lebih menarik dan enak dimakan. tapi tidak banyak yang tertarik dengan buah ini.

13. Seguyo
Nah untuk buah yang satu ini tidak perlu di jelaskan lagi, bagi orang yang lahir di tanah empat lawang sudah pasti mengenal buah yang satu ini, rasa buah ini sulit di ungkapkan.. ajib pokoknya.. hehehe,,,,

Demikinlah cerita  Buah-buahan dari daerah Lintang Empat Lawang yang mulai jarang kita temui di jaman sekarang ini, silahkan di cari dan di cicipi..

12 komentar:

  1. akor galo itu es....aku nginyam buah bernai ru skitar taon 1993 itu terakher..

    BalasHapus
  2. Uda banyak buah yg uda uku lupa.klo gak liat ni gambar.pengen rasa nya mau mkn tpi sayang di jkta gak ada.

    BalasHapus
  3. Assalamu 'alaikum, Ce. Yg no 12 itu bukan Getapanctp Ara(bahasa kitenye: aro:ahe)..😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, buah aro/aghe.. bukan getapan. Klubgetapan masih keluarga duku, langsat 😊😊

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Mantap itu dengsanak, la udem Galo nginyam o aku... hahaha

    BalasHapus
  6. kangen makan buah buahan itu di tengah hutan, asal naek di kebon orang main ambil n babat habis ama temen temen, 1-9 udah pernah makan semua

    BalasHapus
  7. 1-11 udem gale mkne ,, kecuali buah 12/13 buah nede dimakan jeme ,, hahaha

    BalasHapus
  8. mantap nian,,,,,,,,maso2 kecik dlu gapat nian beburu buah ini,skrg lah merantau nih jauh galo..tp disini maseh pacak makan berenai,,,ado disini ni

    BalasHapus