Rabu, 11 September 2013

Padang Surau Akan Segera Di Bangun



PENDOPO BARAT – Pemkab Empatlawang akan menjadikan kawasan Padang Surau menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Pendopo Barat.
Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan kesan kawasan yang dikenal paling rawan perampokan di wilayah Kabupaten Empatlawang tersebut.
Dimana selama ini, seringkali pengendara yang melintasi jalan propinsi Tebing Tinggi-Pendopo menjadi korban perampokan saat melintasi kawasan tersebut.
Bupati Empatlawang H Budi Antoni Aljufri mengatakan, dengan akan dijadikannya kawasan tersebut sebagai pusat pemerintahan dan aktifitas kemasyarakatan lainnya. Diharapkan angka kriminalitas yang terjadi dikawasan tersebut tidak akan terjadi lagi. Karena menurutnya, dirinya selaku bupati mengakui tingginya kriminalitas yang terjadi dikawasan tersebut.
“Kantor camat Pendopo Barat, Puskesmas, Kantor Babinsa, Polsek bahkan sekolah akan kita bangun di kawasan tersebut,” ujarnya, Jumat (8/2/2013).
Bahkan menurutnya masalah keamanan di wilayah Empatlawang khususnya di jalan raya memang menjadi permasalahan serius. Tingginya angka kriminalitas tersebut menurutnya menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Empatlawang.
Meskipun menurutnya hal tersebut menjadi tanggung jawab dan kewenangan pihak kepolisian. Dengan adanya pembangunan tersebut diharapkan akan menjadi solusi atau pemecahan masalah tersebut, khususnya di titik rawan kejahatan.
“Kita akui juga, karena belum adanya Mapolres juga menjadi salah satu faktor tingginya kriminalitas di Empatlawang,” tukasnya.
Terpisah Kabag Tapem Setda Empatlawang M Azhari membenarkan rencana lokasi pembangunan kantor camat Pendopo Barat akan dibangun di kawasan Padang Surau. Pembangunan itu nantinya kan ditempatkan di pinggir jalan provinsi.
Sebelumnya rencana pembangunan kantor camat tersebut bukan dipinggir jalan. Namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya dialihkan ke pinggir jalan.
“Lokasi yang lama merupakan tanah hibah, karena dianggap kurang cocok maka dianggarkan untuk pembelian atau ganti rugilahan yang dipinggir jalan,” ujarnya.
Sementara warga yang mendengar informasi tersebut menyambut baik rencana tersebut. Karena menurut warga, momok selama ini Padang Surau menjadi lokasi empuk para pelaku kejahatan melakukan aksinya benar adanya.
Puluhan kasus perampokan terjadi dikawasan tersebut setiap tahun, sehingga masyarakat sangat was-was jika harus melintasi kawasan tersebut apalagi dengan sepeda motor khususnya malam hari.
“Tidak usah malam hari, siang hari pun kalau kita melintas sendirian dengan sepeda motor sangat beruntung jika tidak kena todong,” ungkap Ridwan, warga Kelurahan Pagar Alam, Kecamatan Pendopo.


Sumber :  Koran Sindo

Senin, 09 September 2013

Di Temukan Lagi Ladang Ganja Di Empat Lawang





Kawasan perbukitan Cagak Pal, Desa Lesung Batu, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, kembali diobrak-abrik anggota Satres Narkoba Polres Lahat pimpinan Ipda Andrianto. Alhasil, 150 batang ganja setinggi 2 meter; 31 batang setinggi 90 centimeter; dan lebih dari 200 batang sekitar 15 centimeter, yang ditanam dilahan sekitar 3 Hektar, serta ribuan batang ganja dalam polybag, disita.
Termasuk pemilik ladang daun surga itu, Sangkut Putra alias Sangkut (26); dan Supriadi alias Sup (27), warga Desa Babatan, Kecamatan Lintang Kanan, berhasil dibekuk. Terungkap ladang ganja ini, setelah pengembangan dari tersangka Julius Nopriansyah (20), yang ditangkap Jum’at (22/02), bersama 56 paket ganja kering.

Nyanyian warga Jalan Ahmad Yani, Gang Swadaya, RT 08/03, Kelurahan Pagar Agung, Kecamatan Kota Lahat inilah, hingga polisi membongkar ladang ganja tersebut. Awalnya, polisi menangkap Supriadi di pondoknya, berikut 31 batang ganja umur sekitar 3 bulan. Polisi kembali berjalan kaki sekitar 1 jam, dengan tujuan pondok kebun Sangkut, yang juga berhasil dibekuk.

Dibalik rimbunnya pohon kopi, ternyata Sangkut menanam sekitar 150 batang ganja ukuran 2 meter. Tidak jauh dari pondoknya, juga ditemukan ribuan batang ganja dalam polibag, siap tanam. Sangkut mengaku mendapatkan bibit secara gratis dari kenalannya di Kota Palembang.
Sementara pengakuan Supriadi, baru sekali menanam ganja, bibitnya diperoleh dari Sangkut. Namun, dirinya mengakui menjual dua kilogram ganja milik Sangkut kepada warga Desa Lesung Batu. “Aku cuma dapat Rp 200 ribu dari jual ganja itu,” jelas bapak satu anak ini.

Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH MSi, melalui Kasatres Narkoba AKP Abu Dani SH, didampingi Kanit II Brigadir Agus Priadi mengatakan, masih menggali keterangan dari kedua tersangka. “Tahun 2012 lalu, sudah kita temukan satu hektar ladang ganja dilokasi perbukitan yang sama. Perkiraan kita masih ada yang lain, hingga perlu pendalaman lebih jauh,” katanya.

Terpisah, sedang asyik menikmati sate, Arlis Supriadi (38), warga Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau, dibekuk Satres Narkoba Polres Mura. Bersama sang bandar narkoba ini, disita barang bukti sepaket sabu seberat 2,42 gram atau senilai Rp 3,3 juta, sebilah pisau, dan Hp Nokia miliknya.

Penyergapan tersangka dilakukan di salah satu warung sate di Desa A Widodo, Kecamatan Tugumulyo, Mura, Senin (25/02), sekitar pukul 15.00 WIB. Tersangka mengaku jika BB tersebut didapat dari seseoarang berinisal AT, warga Kecamatan Terawas, Mura. Kapolres Mura AKBP M Barly Ramadhani, didampingi Kasatres Narkoba AKP Gunadi, melalui Kasi Humas Aiptu Arpan AR, membenarkan adanya penangkapan tersebut.